Tepat satu minggu setelah kami pulang dari Batalyon Kavaleri 8 / Tank Beji Kabupaten Pasuruan Provinsi Jawa Timur, Sabtu 20 September 2015. Kegiatan singkat yang begitu berarti, bukan hanya pda saat kegiatan tapi juga proses kam iuntuk sampai di sana. Mulai dari seleksi pada bulan April lalu, H-2 minggu sebelum keberangkatan. Semua begitu menyenangkan dan penuh dengan cerita.
Inilah kami kontingen Kabupaten Bojonegoro yang tak kenal lelah tapi kenal jaim, hehehe. Hari itu Senin 27 April 2015, 22 orang pemuda Bojonegoro mengikuti seleksi untuk bisa menembus kegiatan di tingkat Provinsi Jawa Timur. Alhamdulillah Aku dan kelima sahabatku yang lain terpilih untuk mewakili Kabupaten Bojonegoro, tidak ada yang menyangka pada detik yang tak akan terulang yakni saat detik awal kami memulai untuk saling mengenal satu sama lain dan merajut persaudaraan yang indah.
Mimpi yang kami rajut bersama, harapan untuk bisa lolos ke tingkat selanjutnya. Bukan persaingan yang kami pikirkan, melainkan bagaimana kami bisa membawa nama baik Kabupaten Bojonegoro adalah yang terpenting. Berlatih Sandur hingga larut malam, menjadi saksi kecelakaan maut bagiku, Aku sungkan balik ke pondok, di tunggu ibu di depan rumah, buru – buru menyelesaikan pekerjaan sebelum latihan, berlatih dengan seragam dinas, dan berusaha membagi waktu yang begitu berharga. Alhamdulillah semua itu terbayar dengan kebersamaan yang hangat, bukan hanya dari peserta tapi juga pendamping kami selama kegiatan dan seluruh Pengurus DPC Purna Prakarya Muda Indonesia (PPMI) Bojonegoro.
Batalyon Kavaleri 8 / Tank menjadi saksi, bertatap muka dengan tank bahkan menaikinya adalah hal yang tak pernah terpikirkan bagi kami. Alhamdulillah kami bisa melakukannya, “Gawe cerito anak putu sok mben” hehehe. Bertemu dengan pemuda hebat se-Jawa Timur. Berproses bersama dengan sistem semi militer, maklum karna berada di kawasan militer. Berbaris rapi saat pergi dari bumi perkemahan begitu pula sebaliknya, menyamakan langkah dan bernyayi sebagai penyemangat.
Saat malam pentas budaya, terbayang bagaimana rempongnya kami, mulai dari make up, memakai kebaya, menghafalkan tembang dan lain – lain. Semua itu terbayar sudah, karena kami Kontingen Kabupaten Bojonegoro dapat menampilkan ciri khas Kota Ledre dan menjadi tranding topic gara-gara "Caweg". Rasa syukur tak henti kami ucapkan pada sang Pencipta.
Tidak ada satu materi pun yang kami tinggalkan, belajar bersama komandan Batalyon Kavaleri 8 / Tank, memahami apa arti bencana, membuka cakrawala ilmu tentang wirausaha, bakti sosial dengan membagikan bingkisan pada warga sekitar yang kurang mampu, ooutbound bersama instruktur yang ganteng – ganteng alias pasukan Tentara. Hari terakhir Jambore Pemuda Daerah (JPD) Provinsi Jawa Timur, kami mengikuti seleksi Jambore Pemuda Indonesia (JPI). Bagi yang lolos akan mewakili dan menjadi Duta Pemuda Provinsi Jawa Timur dalam Jambore Pemuda Indonesia (JPI) di Provinsi Kepulauan Riau. Tetap semangat Pemuda Bojonegoro !!!
Inilah kami kontingen Kabupaten Bojonegoro yang tak kenal lelah tapi kenal jaim, hehehe. Hari itu Senin 27 April 2015, 22 orang pemuda Bojonegoro mengikuti seleksi untuk bisa menembus kegiatan di tingkat Provinsi Jawa Timur. Alhamdulillah Aku dan kelima sahabatku yang lain terpilih untuk mewakili Kabupaten Bojonegoro, tidak ada yang menyangka pada detik yang tak akan terulang yakni saat detik awal kami memulai untuk saling mengenal satu sama lain dan merajut persaudaraan yang indah.
Mimpi yang kami rajut bersama, harapan untuk bisa lolos ke tingkat selanjutnya. Bukan persaingan yang kami pikirkan, melainkan bagaimana kami bisa membawa nama baik Kabupaten Bojonegoro adalah yang terpenting. Berlatih Sandur hingga larut malam, menjadi saksi kecelakaan maut bagiku, Aku sungkan balik ke pondok, di tunggu ibu di depan rumah, buru – buru menyelesaikan pekerjaan sebelum latihan, berlatih dengan seragam dinas, dan berusaha membagi waktu yang begitu berharga. Alhamdulillah semua itu terbayar dengan kebersamaan yang hangat, bukan hanya dari peserta tapi juga pendamping kami selama kegiatan dan seluruh Pengurus DPC Purna Prakarya Muda Indonesia (PPMI) Bojonegoro.
Batalyon Kavaleri 8 / Tank menjadi saksi, bertatap muka dengan tank bahkan menaikinya adalah hal yang tak pernah terpikirkan bagi kami. Alhamdulillah kami bisa melakukannya, “Gawe cerito anak putu sok mben” hehehe. Bertemu dengan pemuda hebat se-Jawa Timur. Berproses bersama dengan sistem semi militer, maklum karna berada di kawasan militer. Berbaris rapi saat pergi dari bumi perkemahan begitu pula sebaliknya, menyamakan langkah dan bernyayi sebagai penyemangat.
Saat malam pentas budaya, terbayang bagaimana rempongnya kami, mulai dari make up, memakai kebaya, menghafalkan tembang dan lain – lain. Semua itu terbayar sudah, karena kami Kontingen Kabupaten Bojonegoro dapat menampilkan ciri khas Kota Ledre dan menjadi tranding topic gara-gara "Caweg". Rasa syukur tak henti kami ucapkan pada sang Pencipta.
Tidak ada satu materi pun yang kami tinggalkan, belajar bersama komandan Batalyon Kavaleri 8 / Tank, memahami apa arti bencana, membuka cakrawala ilmu tentang wirausaha, bakti sosial dengan membagikan bingkisan pada warga sekitar yang kurang mampu, ooutbound bersama instruktur yang ganteng – ganteng alias pasukan Tentara. Hari terakhir Jambore Pemuda Daerah (JPD) Provinsi Jawa Timur, kami mengikuti seleksi Jambore Pemuda Indonesia (JPI). Bagi yang lolos akan mewakili dan menjadi Duta Pemuda Provinsi Jawa Timur dalam Jambore Pemuda Indonesia (JPI) di Provinsi Kepulauan Riau. Tetap semangat Pemuda Bojonegoro !!!
Ditulis oleh : Siti Fatimah | Alumni Jambore Pemuda Daerah (JPD) Provinsi Jawa Timur Tahun 2015 Kontingen Kabupaten Bojonegoro
Saya juga peserta Jambore Yonkav kemarin.. Hahaha salam kenal
BalasHapus